Dewasa ini pertanian organik semakin populer. Hal ini disebabkan dampak
dari sistem pertanian modern
atau sistem pertanian kimiawi yang tidak dapat berkelanjutan dalam jangka
panjang. Sejak dicanangkannya gerakan Revolusi Hijau pada tahun
70 an, system pertanian kimiawi berkembang dengan pesat, yaitu sejak
ditemukannya varietas unggul yang berpotensi meningkatkan hasil, namun harus
dibarengi dengan biaya produksi yang
tinggi pula. Seperti penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia dengan dosis
tinggi.
Keberhasilan progran ini,
dimulai dari Bimas, Inmas, Insus sampai supra Insus, hal ini menyebabkan petani
menjadi minded, kondisi inilah yang mendorong konsumsi pupuk kimia (
1975 – 1987 ) terus meningkat. Peningkatan penggunaan pupuk dan pestisida kimia
selama 15 tahun ini rata-rata hampir lima kali lipat , Sedangkan produksi pertanian
hanya terjadi kenaikan sekitar 40-50 % (kompas 89), hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan pupuk kimia makin lama semakin tidak efisien, karena tidak sebanding
dengan kenaikan hasil panen. Selain itu penggunaan pupuk kimia setiap musim
tanam harus ditambah volumenya, kalau tidak,tanaman tidak akan subur (tindakan pemanjaan
thd tanah dan tanaman) yang berakhir merusak tanah (bantat).
Tanah-tanah dengan kandungan bahan organic
rendah akan memiliki kapasitas penyangga yang rendah pula, dan sebagai
akibatnya sebagian pupuk yang diberikan hilang tercuci. Terbukti dampak
penggunaan pupuk-pestisida kimia yang berkepanjangan dalam dosis tinggi
disamping merusak lingkungan adalah kondisi kesehatan manusia tidak terkontrol,
menimbulkan berbagai macam penyakit karena banyak mengkonsumsi makanan berkadar
kimia tinggi.
Salah satu solusinya
adalah mulai dikembangkan system pertanian organik. Teknologi ini mengembalikan
kesuburan kondisi fisik tanah, dan lingkungan biologi, Betapa hebatnya kekuatan
Revolusi Hijau dan Revolusi Biologi,
sehingga memporak porandakan sistem lingkungan, sosial, teknologi, serta benih
budidaya lokal yang kita miliki hilang. Kenyataan inilah yang harus segera kita
kembalikkan. Mimpi ini harus kita bangun dengan tetesan keringat dan bahkan
dengan cucuran air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar