Kita telah mempelajari bahwa sistem “
pertanian konfensional “ yang pada mulanya diharapkan dapat meretas berbagai
kendala yang menghimpit petani, ternyta tidak hanya menjerumuskannya, malahan
justru merusak kesehatan, ekosistem dan lingkungan kehidupan manusia. Karakter
utama yang sangat dominan dari sistem itu adalah pemborosan energi ( kenisbahan
energi keluaran terhadap energi masukan sangat rendah), suatu sifat umum yang
sungguh tidak mencerminkan ciri-ciri sistem pertanian berkelanjutan. Residu
pestisida di lingkungan, air permukaan dan air tanah maupun didalam tanaman
yang dikonsumsi manusia terbukti sangat membahayakan kesehatan manusia.
disamping itu adanya residu pestisida yang masuk kerawa, danau, atau sungai dan
terbawa sampai ke laut juga berpengaruh buruk terhadap kehidupan ikan dan biota
lain serta merusak terumbu karang yang ada. Adalah nyata,bahwa curah hujan yang
tinggi dikawasan ini dengan mudah menghanyutkan pupuk organik (pabrik 0
sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan,antara lain mendorong proses
eutrofikasi dan letusan populasi gulma yang dapat mengubah kondisi
keseinmbangan komunitas perairan.
Dalam upaya mewujudkan impian pertanian
organik, ada 4 asas yang mendasari konsep pertanian yang berkelanjuatan :
1.
Kecenderungan peningkatan dan stabilitas
produksi dalam jangka panjang untuk
generasi yang akan datang.
2. Efisiensi
Penggunaan, dan kemampuan untuk memperbaharui kelestarian alam keseimbangan dan
sumberdaya yang menjadi tumpuan sistem pertanian (Tanah, air, tanaman, dan
tenaga kerja)
3. Pengaruh
ketergantungan internal dan external, termasuk upaya membebaskan petani dari
ketergantungan terhadap asupan luar dan perlindungan tanaman, serta pengaruh
praktek pertanian terhadap lingkungan di sekitar petani.
4. Pentingnya
mempertimbangkan semua aspek lingkungan pertanian secara bersama-sama yang
mencakup faktor budi daya, ekologi, ekonomi, Infra struktur, Sosial, Budaya dan
Politik.
Keempat asas inilah yang kemudian disebut konsep Integrated
Organik Farming (IOF) yang saat ini menjadi prioritas program di Paguyuban
Petani Al-barokah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar